ARTIKEL 1
Nama : Afebiola Musdalifa
NPM : 22209122
Kelas : 3eb17
DAMPAK DARI GLOBAL WARMING
Pada
film dan presentasi berjudul “Global Warming” yang disajikan Algore (kandidat
calon Presiden, Amerika Serikat) selama kurang lebih satu jam, banyak hal
penting yang dapat diambil manfaatnya. Presentasi Algore mengingatkan kita
mengenai dampak pemanasan global (global warming) yang telah parah melanda bumi
kita tercinta ini. Pemanasan global ternyata juga dapat membahayakan kehidupan
manusia (seperti bencana alam) jika tidak segera ditanggulangi. Selama ini,
kita (manusia) dalam bekerja, beraktivitas, transportasi, serta produksi barang
dan jasa, tidak pernah mempedulikan keseimbangan alam. Peradaban manusia di
zaman sekarang dituntut cenderung serba mudah, serba praktis dan menggunakan
mesin. Paradigma manusia saat ini, cenderung menilai sesuatu yang canggih
dilihat menurut kepraktisan dan kemudahannya. Selain itu konsep, persaingan dan
prinsip ekonomi dunia yang makin bersifat kapitalis mendorong manusia menggunakan
alam secara kurang bijak. Manusia akan mencari cara paling mudah, murah secara
ekonomis, untuk memproduksi barang. Revolusi industri dan pertumbuhan industri
secara besar-besaran membuat limpahan barang dipasaran, serta konsumsi energi
yang melonjak. Hal ini juga berarti pengeksploitasian sumber energi dan
pelepasan emisi secara besar-besaran pula.
Apa hubungan “global warming” pada
perkembangan teknologi?
Menurut
saya, perkembangan teknologi yang pesat akan memudahkan aktivitas manusia.
Namun sayangnya, saat ini perkembangan teknoogi telah berada diluar batas
”membantu kebutuhan manusia”, bahkan kini manusia telah diperbudak oleh
teknologi itu sendiri. Sesuatu yang diciptakan dan diproduksi saat ini kadang
hanya sebagai perlombaan, nilai kemewahan, prestise, dan sebagainya. Produksi
barang-barang elektronik, kendaraan bermotor, dan komputer saat ini benar-benar
melonjak. Angka produksi barang yang tinggi jelas secara langsung menimbulkan
tingginya permintaan bahan mentah dari alam, dan juga bertambahnya konsumsi
energi untuk proses produksi. Rantai berikutnya adalah tingginya emisi
tiap-tiap pabrik, belum lagi limbah yang ditimbulkan. Setiap hari produk-produk
baru baik mobil, komputer, kulkas bermunculan di seluruh dunia dengan dalih
”model terbaru, seni terbaru ataupun inovasi baru”. Perkembangan produk baru
mungkin diakui lebih efisien dan praktis. Namun, penambahan jumlah barang baru
juga menimbulkan penambahan jumlah sampah serta konsumsi energi perkapita
setiap orang meningkat juga. Sedangkan alat untuk memenuhi konsumsi energi
terbesar dunia masih didominasi oleh energi fosil yang tidak lain adalah minyak
bumi dan batubara. Ini juga berarti makin banyak COx yang terlepas di udara.
Apa saja penyebab pemanasan global ”Gobal
Warming” ?
Dari
tulisan saya pribadi yang juga ditulis di makalah Kebijakan Energi, serta saya
simpulkan dari film/presentasi algore, saya mengambil beberapa kesimpulan
tentang penyebab pemanasan global. Penyebabnya antara lain:
1. Pabrik/industri yang tumbuh di
mana-mana untuk memenuhi pola konsumsi masyarakat modern yang semakin hari
semakin meningkat. Namun hal ini juga disangkal oleh sebagian ahli. Menurut
mereka, kontribusi dari penggunaan bahan bakar fosil di seluruh dunia dalam
menambah jumlah CO2 hanyalah 0,013%. Namun kenyataannya, adanya revolusi
industri berbagai macam industri, menyebabkan jumlah pabrik-pabrik dan mesin
industri semakin marak. Oleh sebab itu, beberapa negara maju sepakat untuk
mengurangi jumlah emisi gas CO2 pabrik dan industri dengan mengurangi pemakaian
bahan bakar fosil sebanyak 30% dalam 10 tahun ke depan. Misal: Protokol Kyoto
(1997). Untuk itu saat ini beberapa negara maju/industri telah mencoba
mengembangkan metode dan teknologi dalam rangka memanfaatkan sumber-sumber
energi alternatif yang (lebih) ramah lingkungan, terutama sumber energi yang
terbarukan.
2. Emisi gas buang juga salah satu
penyumbang sebab global warming. Sejak perang dunia II jumlah kendaraan
bermotor di dunia bertambah dari 40 juta menjadi 680 juta, kendaraan bermotor
ini merupakan produk manusia yang akan menambah jumlah emisi CO2 di atmosfer.
Misalnya saja kendaraan bermotor yang mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 7,8
liter per 100 km dan menempuh jarak 16.000 km, maka setiap tahunnya akan
mengemisi 3 juta ton karbondioksida ke udara. Bayangkan jika jumlah kendaraan
bermotor di Jakarta lebih dari 4 juta. Berapa emisi karbondioksida setiap
tahunnya?. Pemakaian energi dunia juga memicu adanya global warming. Konsumsi
energi dunia terutama energi fosil ini akan menyumbangkan 6 milyar ton karbon
per tahun ke atmosfer. Selama kurang lebih sepanjang seratus tahun terakhir,
konsumsi energi dunia meningkat dengan spektakuler
3.Global conveyor belt adalah sirkulasi
global yang berperan dalam mentransfer (memindahkan) energi panas dari suatu tempat
ke tempat lainnya melalui aliran udara dan air laut. Sebenarnya jumlah energi
panas yang ada di atmosfer dan di permukaan laut akan dapat dikontrol secara
alamiah di alam, akibat adanya interaksi antara laut dan udara yang disebut
mekanisme global conveyor belt tersebut. Pola iklim di bumi diatur oleh
mekanisme ini. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa ketakutan dan analisis
sebagian ahli akan pemanasan global selama ini masih baru didasarkan melulu
pada hasil model numerik yang belum secara sungguh-sungguh dibandingkan dengan
data pengamatan. Selain itu, kebanyakan model yang digunakan saat ini masih
jauh dari sempurna dalam merumuskan mekanisme rumit sesungguhnya yang terjadi
di Bumi.
Pemanasan
global memang sedang dan terus akan terjadi, demikian juga dengan efek rumah
kaca. Mencairnya es yang terbentuk sejak jaman es pun terus berlangsung karena
memang temperatur bumi mengalami perubahan dari semenjak es itu dahulu
terbentuk, permukaan laut pun terus mengalami kenaikan yang dikenal dengan istilah
sea level rise. Siklus seperti itu terus terjadi dan takkan terhindarkan.
Sebagian pakar menyatakan bahwa fenomena itu masih merupakan suatu kewajaran
yang memang harus terjadi dan tak perlu ditakutkan, sementara itu pakar yang
lain menyatakan bahwa dalam kurun waktu 50 tahun terakhir ini kecepatan dari
fenomena ini meningkat dan berada pada level yang sangat mengkhawatirkan,
artinya jika masa mengkhawatirkan ini tidak segera diredam, maka ke depannya
peradaban manusia akan mengalami masalah yang serius.
Sementara itu apa saja dampak dari
pemanasan global “Global Warming”?
1. Cuaca yang tidak menentu
Sebagai contoh, di Indonesia, sepuluh
tahun lalu kita masih bisa memprediksi datangnya musim kemarau dan musim hujan.
Namun, saat ini kita tidak bisa memprediksinya. Berbagai macam bencana alam
sebagai dampak perubahan iklim seperti badai dan angin topan. Selain itu
diberbagai tempat banyak ditemui kekeringan dan banjir bandang.
2. Tinggi muka laut yang semakin tinggi
Lapisan es daratan di bagian barat
Antartika saat ini sudah berubah menjadi kolam air raksasa. Hal ini ditambah
dengan pencairan lapisan es di Greenland. Akibatnya, muka air laut menjadi
lebih tinggi. Berdasar penelitian, tinggi muka laut dunia telah naik sekitar
10-25 cm selama abad ke-20.
3. Munculnya penyakit-penyakit baru
Akibat pemanasan global, tingkat stress
manusia terhadap panas meningkat. Akibat perasaan stress ini penyakit-penyakit
baru bermunculan karena tidak stabilnya psikologis seseorang.
4. Pola hidup hewan dan tumbuhan
Karena pemanasan global sudah merubah pola
cuaca, banyak jenis hewan dan tumbuhan harus menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru.
5. Kesehatan Manusia
Meningkatnya suhu udara di bumi yang makin
tinggi tiap tahunnya akan mempengaruhi kekebalan manusia. Humiditas yang naik
terus akan mengurangi ketahanan tubuh. Metabolisme akan menjadi tidak lancar
dan terjadi dampak negatif lain bagi kesehatan masnusia.
Komentar
Global warming is one of the effects of
natural imbalance. Global warming is also a sign that exceeds the sustainable
human use of nature. Technology is developing rapidly, without offset by
conservation of energy and attention on the natural cycle, causing harm to the
man himself. In fact, technological developments are not independent in the
development of human problems are also increasingly complex. The discovery of a
new technology will bring up a problem that is a challenge for humans to solve
it. Technology may be evolving, but not to forget the obligation. Because all
of which exceed the limit would be bad. In the film / presentation Algore got
the fact that most of the causes of global warming is caused by human hands are
not bijaksanana in managing natural and use. The outcome was a natural
disaster, disease, earth's temperature increases, the abnormal weather and so
on. It never hurts to make a positive action. At least, with reducing emissions
of CO2 and reduces discharging fuels fossil as well as the try alternatives
friendly energy environmentally and renewable, akan makes the Bumi a bit clean
from the pollutants Especially for the Indonesia which currently stands at
pollution levels who he says already somewhat endanger for health its
population. Many disasters are all signs that we had been warned by Allah SWT
with the less disastrous. But if we have been aware of? Or we wait any longer?
All of our own choice. Hopefully we can be wise in thinking and react to it.
Referensi
http://alfa1412.multiply.com/journal/item/1/Artikel_tanggapan_tentang_Global_Warming_yg_dipresentasikan_Algore?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
ARTIKEL 2
Nama : Afebiola Musdalifa
NPM : 22209122
Kelas : 3eb17
Cara Sederhana
Mengelola Keuangan Keluarga
Masalah keuangan adalah hal yang
umum dialami keluarga muda, apalagi di tahun-tahun pertama menjalani kehidupan
berumahtangga. Belum lagi si kecil tak lama kemudian hadir di tengah Anda dan
pasangan. Benarkah masalahnya terletak dari besar-kecilnya pendapatan keluarga?
“Seringkali masalahnya bukan
terletak pada penghasilan yang kurang, tapi kebiasaan yang salah dalam
mengelola uang,” ungkap Ligwina Hananto, ahli perencanan keuangan dalam sebuah
acara Ayahbunda beberapa waktu lalu. Ternyata, dalam kenyataan, seorang ayah
yang berpenghasilan ratusan juta rupiah bisa mengalami shock ketika menemukan
uangnya tinggal Rp. 500.000,00 sebelum akhir bulan.
Ligwina memberikan beberapa kunci
untuk mengelola keuangan secara sederhana:
1. Pahami portfolio keuangan keluarga Anda.
Jangan sampai Anda tak tahu isi tabungan, jumlah tagihan listrik, telepon,
servis mobil, belanja, biaya periksa dokter dan lainnya. Anda harus tahu berapa
hutang kartu kredit, pinjaman bank atau cicilan rumah dan mobil.
2. Susun rencana keuangan atau anggaran.
Rencana keuangan yang realistis membantu Anda bersikap obyektif soal
pengeluaran yang berlebihan. Tak perlu terlalu ideal, sehingga lupa kebutuhan
diri sendiri. Tak ada salahnya memasukkan kebutuhan pergi ke salon, spa atau
clubbing. Yang penting, anggarkan jumlah yang realistis dan Anda pun harus
patuh dengan anggaran tersebut.
3. Pikirkan lebih seksama pengertian antara
“butuh” dan “ingin”. Tak jarang kita membelanjakan uang untuk hal yang tak
terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan. Buatlah daftar
berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan
keinginan. Setelah mengisi kolom item belanja, isilah kolom “kebutuhan” dan
“keinginan” dengan tanda cek (V). Dari sini pertimbangkan dengan lebih matang,
benda atau hal yang perlu Anda beli/penuhi atau tidak.
4. Hindari hutang. Godaan untuk hidup
konsumtif semakin besar. Tapi bukan berarti dengan mudah Anda membeli berbagai
benda secara kredit. Tumbuhkan kebiasaan keuangan yang sehat dimulai dari yang
sederhana, seperti tak memiliki hutang konsumtif.
5. Meminimalkan belanja konsumtif. Bertemu
teman lama untuk bertukar pikiran di kafe terkadang memang perlu, tapi tak
berarti Anda harus melakukannya di setiap Jumat sore. Anda bisa gunakan
pengeluaran ini untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lain.
6. Tetapkan tujuan atau cita-cita finansial.
Susun target keuangan yang ingin Anda raih secara berkala, bersama pasangan.
Tetapkan tujuan spesifik, realistis, terukur dan dalam kurun waktu tertentu.
Tujuan ini membantu Anda lebih fokus merancang keuangan. Misalnya, bercita-cita
punya dana pendidikan prasekolah berstandar internasional dan sebagainya.
7. Menabung, menabung, menabung. Ubah
kebiasaan dan pola pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan
dalam jumlah yang telah Anda rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial
keluarga Anda. Sebaiknya, Anda memiliki rekening terpisah untuk tabungan dan
kebutuhan sehari-hari.
8. Berinvestasilah! Tentu Anda tak akan puas
dengan hanya menunggu tabungan membumbung. Padahal cita-cita Anda untuk
keluarga “selangit”. Inilah saat yang tepat untuk juga memikirkan investasi.
Kini bentuknya macam-macam. Takut akan risiko investasi?! Tak perlu khawatir,
Anda hanya perlu belajar pada ahlinya. Konsultasikan keuangan Anda dengan ahli
keuangan yang handal!
Komentar
In my opinion, sometimes the dominant desire of the needs, this article means a lot to me to have a ton of goals but financially mediocre.
Referensi
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Keuangan/Keluarga/cara.sederhana.mengelola.keuangan.keluarga/001/004/7/3
ARTIKEL 3
Nama : Afebiola Musdalifa
NPM : 22209122
Kelas : 3eb17
Banjir di Jakarta
Banjir
pada hakikatnya hanyalah salah satu output dari pengelolaan DAS yang tidak
tepat. Bencana banjir menjadi populer dalam waktu hampir bersamaan (pada awal
tahun 2007) beberapa kota dan kabupaten di Indonesia terpaksa harus mengalami
bencana ini, bahkan DKI Jakarta yang notabene merupakan ibukota negara RI
terpaksa harus terendam air. Kejadian banjir yang cukup berat juga pernah
dialami oleh DKI Jakarta pada awal tahun 2002 yang menggenangi sebagian wilyah
DKI jakarta walaupun tidak sehebat banjir awal tahun 2007.
Dari
hasil pemantauan di lapangan, maka dapat diidentifikasi beberapa penyebab
banjir secara biofifik yaitu ; curah hujan yang sangat tinggi, karakterisitk
DAS itu sendiri, penyempitan saluran drainase dan perubahan penggunaan lahan.
Penjelasan dari penyebab banjir
di atas adalah sebagai berikut :
Curah
Hujan. Curah hujan pada saat banjir jakarta pada tanggal 18 januari 2002,
disebabkan oleh curah hujan harian sebesar 105 mm/ hari, kemudian banjir kedua
pada tanggal 30 januari 2002 disebabkan curah hujan sebesar 143 mm/ hari.
Padahal curah hujan di atas 50 mm/ hari patut diwaspadai. Kejadian banjir
Jakarta dan sekitarnya pada tanggal 3 Pebruari 2007 berdasarkan data pengamatan
tinggi muka air dan debit sungai ciliwung di pos pengamatan bendungan katulampa
menunjukan angka 250 cm, padahal tinggi muka air melampau angka 100 cm sudah
harus siaga. Curah hujan mencapai 172 mm/ hari (sudah melebihi banjir jakarta
tahun 2002). Dengan lamanya hujan yang dimulai awal januari 2007 menyebabkan
tanah menjadi jenuh dengan air sehingga pada saat hujan sebagian air hujan
merupakan aliran permukaan (run off). Juga pada saat bersamaan laut di pantai
utara DKI Jakarta naik.
Karakteristik
DAS. Daerah aliran sungai (DAS) yang ,menyebabkan banjir jakarta adalah DAS
Ciliwung-Cisadane. Karakterisitik DAS meliputi bentuk dan kemiringan lereng.
Karakteristik DAS Ciliwung-Cisadane mempunyai bentuk daerah hulu dan tengah
dengan kelerengan terjal. Sedangkan daerah tengah sampai hilir sangat datar dan
luas. Bentuk DAS ini begitu hujan jatuh maka air hujan dari daerah hulu
langsung mengalir ke bawah dengan waktu konsentrasi yang singkat.
Saluran
Drainase. Saluran drainase memiliki peran sangat penting sebagai jalan bagi air
untuk sampai ke laut yang merupakan tujuan akhir dari air mengalir. Volume
saluran drainase sungai ciliwung khususnya daerah hilir disana sini mengalami
penyusutan yang disebabkan oleh ukuran lebarnya berkurang, terjadi pengendapan
dan masih berkembangnya prilaku masyarakat membuang sampah di sungai.
Komentar, Saran, dan Kritik Untuk Artikel di Atas
Komentar :
I think the article above is
pretty good and useful because the information conveyed in the article above is
very nice and well understood by the reader and all that to say in the article
in accordance with the facts.
Kritik :
I crackling for this article is
not too much as this article was useful and good that deficiency drai this
article may only lie in a complete information but there are still
shortcomings, because not all of the flooding are discussed in this ratikel.
Saran :
My advice is better article
should contain the information-informasih much more complete information about
flooding.
Referensi
http://adzaniahdinda.wordpress.com/2011/10/11/contoh-artikel-banjir/
ARTIKEL 4
Nama : Afebiola Musdalifa
NPM : 22209122
Kelas : 3eb17
Akankah Irak Menjadi
Vietnam Kedua?
Kompas, Sabtu, 15 November 2003
Oleh A Fatih Syuhud
BERITA
tentang helikopter Chinook yang ditembak jatuh oleh rudal, menewaskan 16
personel tentara AS (termasuk dua wanita), merupakan kabar buruk bagi AS.
Kemudian, Black Hawk ditembak jatuh dekat Tikrit, pada Jumat, menewaskan enam
pasukan AS. Berita itu cukup mengkhawatirkan Washington.
Pentagon segera mengerahkan
artileri dan serangan udara di Tikrit, di mana kedua helikopter itu diserang.
Ini merupakan, salah satu alasannya, kemarahan institusional; Chinooks ditembak
jatuh di siang hari bolong, dan saat ini terdapat 25 sampai 30 serangan pada
pasukan Amerika Serikat (AS) setiap harinya. Pada bulan Oktober, sebanyak 33
tentara Amerika terbunuh di Irak, lebih dua kali lipat korban pada bulan
September; dan bulan November sudah dimulai dengan sangat tidak menyenangkan.
Dalam masa tujuh hari bulan November, 35 personel pasukan AS tewas dalam perang
gerilya yang efektif dan meluas. Korban kematian AS sudah mendekati angka 400.
Artileri dan jet tempur F-16 kembali beroperasi, untuk pertama kalinya sejak
George W Bush mengumumkan “Mission Accomplished” pada 1 Mei. Siapa saja yang
membaca sejarah mulai melihat kemiripan dengan dua kisah masa lalu.
Pertama
dari Vietnam, di mana Pentagon, dengan konsisten dan terkadang brutal, membalas
dendam pada warga sipil atas hukuman yang menimpa pasukan militer AS. Di Irak,
AS tidak menghadapi tentara kasatmata, dan karena itu menyimpulkan bahwa
seluruh Kota Tikrit menjadi target mereka. Apabila tujuan mereka adalah “shock
and awe”, AS sama sekali tidak belajar di Irak. Pentagon mengubah warga sipil
menjadi musuh mereka.
Sebuah think tank Amerika,
Project on Defence Alternatives, telah melakukan survei ekstensif guna
memberikan estimasi jumlah rakyat Irak yang terbunuh sejak dimulainya perang
Irak dan jatuhnya Baghdad, hasilnya: antara 10.800 dan 15.100 tentara, dan
antara 3.200 dan 4.300 warga sipil. Hitungan jumlah korban tahap kedua sekarang
sudah dimulai.
Kedua,
dari Eropa. Pendudukan Eropa yang pertama atas Irak terjadi pada Perang Dunia I
ketika Inggris mengalahkan Turki dan mencapai Baghdad via Basrah. Warga Arab
lokal saat itu percaya bahwa mereka sedang dibebaskan dari Turki.
Ketika Inggris menolak
pemerintahan independen Arab, seluruh Irak pun bangkit menentang imperialisme
Inggris. Senjata dan organisasi kalangan perlawanan waktu itu sama sekali tidak
canggih, tetapi Inggris harus mengerahkan Royal Air Force (RAF) dan gas kimiawi
sebelum mereka berhasil “menstabilkan” kawasan dan kemudian menyerahkan
kekuasaan pada seorang keturunan keluarga Bani Hasyim, Faisal.
Karena
itu, hendaknya kita tidak kaget apabila muncul sejumlah kemiripan di kemudian
hari. Sudah ada beberapa bisik-bisik yang hendak menjadikan keturunan Bani
Hasyim, Pangeran Hasan, yang tidak berhasil menggantikan saudaranya, Raja
Hussein di Jordan, menjadi raja Irak yang dapat “diandalkan”. Kita lihat
nanti.SAAT ini kita melihat apa yang tidak pernah terpikirkan menjadi realitas
yang berkembang di Irak. Salah satu alasan mengapa hal ini tidak terprediksi
adalah karena kalangan neokonservatif yang membentuk kebijakan soal Irak buat
Bush hampir sama sekali tidak menyembunyikan penghinaannya pada orang Arab, baik
rakyat maupun pemerintahnya. Komparasi dengan Vietnam saya kira kurang tepat,
tetapi sedikitnya ada kesamaan dalam satu hal: AS tidak memahami lawan-lawannya
di Vietnam, dan ia juga tidak tahu siapa atau apa yang mereka lawan di Irak. AS
berpikir ia sedang memerangi pasukan “Merah” di Vietnam. Tidak ada satu pun di
Washington yang diberi tahu bahwa Cina justru negara yang paling tidak disukai
Vietnam. Baik di Vietnam maupun di Irak, “isme” terpenting adalah nasionalisme:
Komunisme dan Islam melebur dalam nasionalisme.
Perang
AS saat ini adalah melawan sebuah musuh yang singkatnya disebut Al Qaeda. Semua
hal dikaitkan dengan Al Qaeda. CNN dan BBC (8/11/03) menyiarkan peringatan dari
AS bahwa Al Qaeda kemungkinan “sedang berencana” untuk membajak pesawat kargo.
Kedutaan AS di Arab Saudi ditutup karena Al Qaeda. Sejumlah kebebasan di land
of freedom dibatasi. Bahkan, Kongres AS sekalipun tidak mendapat informasi
memadai karena ketakutan pada Al Qaeda. Budaya berahasia telah berubah menjadi
paranoia.
Di sisi lain, apa Al Qaeda itu?
Sungguh sulit dipercaya bahwa sebuah organisasi yang dipimpin seseorang yang
bersembunyi di pegunungan di Afganistan atau Pakistan, dapat menjadi jaringan
internasional yang begitu solid yang dapat mengancam AS, baik antarbenua maupun
di jantung AS sendiri. Bagaimana Osama bin Laden berkomunikasi dengan begitu
banyak tentara bayangannya yang tersebar, apabila sedikit saja kontak dengan
alat teknis dapat dideteksi teknologi AS? Bagaimana Osama dapat mengotaki
pembajakan pesawat kargo di AS sekarang?
Al
Qaeda tidak lagi mewakili sebuah fakta, tetapi memang ia mewakili sebuah ide.
Ia telah menjadi simbol bagi suatu realitas yang mengkhawatirkan AS jauh lebih
besar dibanding apa yang pernah diperbuat Osama. Sebagaimana invasi Rusia di
Afganistan telah menyinergikan kelompok , atau individu Muslim yang tidak
saling terkait, untuk memilih Afganistan sebagai medan tempur mereka,
pendudukan AS di Irak telah meyakinkan sejumlah besar Muslim bahwa ancaman atas
kemerdekaan negara Islam saat ini datang dari AS. Tidak ada mastermind. Yang
ada master-objective.
Salah
satu pengakuan yang paling mengejutkan tahun ini adalah bahwa George W Bush
merasa kaget ketika pada kunjungan luar negerinya baru-baru ini menyadari bahwa
umat Islam tidak menyukainya. Tampaknya Bush disanitasi dari informasi. Ia
pasti tidak membaca atau melihat media apa pun. Berbagai berita pasti
disuguhkan padanya dalam bentuk kliping.
Menurut
Gedung Putih, “rekonstruksi” mulai berjalan baik di Irak, dan ini berarti baik
juga buat AS. Pertanyaannya sekarang, mengapa diperlukan konstruksi? Jawabnya
jelas, karena adanya destruksi yang diakibatkan oleh perang AS. Diberitakan
bahwa sebanyak 87 miliar dollar AS telah dialokasikan untuk Irak. Berapa banyak
dari jumlah ini yang akan sampai ke Irak setelah untuk membayar angkatan
bersenjata AS? Dan, berapa banyak uang yang dialokasikan untuk kerja sipil akan
tersangkut di korporasi AS?
Satu komentar relevan yang dibuat
Bush adalah konsekuensi nyata dari perang Irak hanya akan diketahui setelah 50
tahun. Apa yang dikatakannya tidak salah. Sayangnya, konsekuensi itu mungkin
akan kurang menyenangkan pada kalangan Gedung Putih saat itu. Bush hendaknya
merasa cukup beruntung bahwa saat ini tidak ada demokrasi di 22 negara Arab.
Seandainya saja negara Arab memiliki pemerintahan demokratis yang mewakili
aspirasi rakyat, akan terdapat 22 negara Arab yang sangat antipati pada Gedung
Putih-nya Bush.***
Komentar
That what many countries are not
afraid of the Americans for their shadows. proved, only by one Osama alone,
Americans are scrambling, indiscriminate attack here and there, accused the
state and the other one. This suggests that the U.S. is not as big as we
thought. I wish SDA rich countries, including Indonesia, are well aware of
their importance, the arrogance of Americans do not continue.
Referensi
http://afatih.wordpress.com/2005/04/30/akankah-irak-menjadi-vietnam-kedua/
ARTIKEL 5
Nama : Afebiola Musdalifa
NPM : 22209122
Kelas : 3eb17
KEJADIAN BENCANA DAN
KESIAPAN MASYARAKAT
Akhir-akhir
ini peristiwa bencana sering menimpa negeri ini, semua pihak merasa terkejut
dengan rentetan kejadian bencana, diawali dengan Gempa Bumi yang diiringi
gelombang tsunami di Nangroe Aceh Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara yang
terjadi tanggal 26 Oktober 2004, merenggut nyawa berkisar 240.000 orang
meninggal dan hilang, dari laporan Overseas Development Institute (ODI) tahun
2005, total kerugian finansial dan ekonomi dari bencana tsunami mencapai US$
4,45 miliar atau sekitar Rp. 40 triliun atau sekitar 1,2 persen dari total PDB
tahun 2006 , tanggal 6 Januari 2006 terjadi banjir Bandang dan tanah Longsor di
Jember Jawa Timur dan Banjarnegara Jawa Tengah, tanggal 27 Mei 2006 Gempa Bumi
yang terjadi di Daerah Istimewa Jogyakarta dan Jawa Tengah yang mengakibatkan
ribuan orang meninggal dunia, dari catatan Bappenas tahun 2006, kerugian
finansial dan ekonomi akibat gempa bumi di Yogjakarta sebesar Rp 29,1 triliun,
angka tersebut meliputi total kerusakan aset pemerintah, dunia usaha dan warga.
Tanggal 2 Februari 2007 air menggenangi Ibukota Jakarta dan wilayah Jabodetabek
setinggi 1 sampai 5 Meter, yang mengakibatkan ribuan rumah warga ibukota Jakarta
dan wilayah Bekasi dan Tangerang terendam, dengan total kerugian finansial dan
ekonomi akibat banjir berdasarkan perhitungan Bappenas mencapai Rp 8,8 triliun,
tanggal 6 Maret 2007 terjadi Gempa Bumi di Sumatera Barat yang meluluhlantakkan
pemukiman penduduk yang berakibat ratusan jiwa meninggal dan ribuan rumah rusak
serta tanggal 10 September 2007 Gempa Bumi menghantam Provinsi Bengkulu dengan
kekuatan 7,9 skala richter. Dari rangkaian kejadian tersebut membuktikan bahwa
wilayah kepulauan Indonesia rentan terhadap kejadian peristiwa alam yang
dinamakan bencana alam.
Melihat
kondisi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki geografis,
geologis, hidrologis dan demografis Indonesia yang memungkinkan terjadinya
bencana,baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam maupun faktor
manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat
menghambat pembangunan nasional.Selain itu secara kultural, Indonesia terdiri
dari berbagai suku bangsa, agama, ras dan golongan, maka Indonesia sangat
potensial terjadinya bencana yang disebabkan oleh karena ulah manusia termasuk
kerusuhan sosial.Dilihat dari potensi bencana yang ada, Indonesia merupakan
negara dengan potensi bahaya (hazard potency) yang sangat tinggi. Potensi
bencana yang ada di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok
utama, yaitu potensi utama (main hazard) dan potensi bahaya ikutan (collateral
hazard potency), potensi utama dapat dilihat dari peta rawan bencana yakni kita
memiliki zona-zona rawan gempa, banjir dan terjadinya banjir bandang maupun
tanah longsor, sedangkan potensi bahaya ikutan antara lain kepadatan pemukiman
penduduk, prosentase bangunan yang terbuat dari kayu sangat tinggi utama
diperkotaan atau yang dikenal dengan daerah kumuh diperkotaan.
TIPICAL KORBAN BENCANA
Melihat
beberapa peristiwa bencana yang menimpa beberapa daerah yang terkena musibah,
banyak hal yang dapat penulis dapatkan dari pengalaman melaksanakan misi
kemanusiaan untuk membantu korban bencana, baik dari segi karakteristik
masyarakat maupun ketahanan mental masyarakat menghadapi musibah, sebagai
ilustrasi saat terjadi bencana dan pasca bencana hampir seluruh masyarakat Aceh
termenung seakan tak percaya dengan kejadian yang hanya 15 menit dapat
menghancurkan sebagian wilayah Meulaboh, Kota Banda Aceh, Syah Kuala, Loknga
dan kawasan pesisir Aceh, tatapan hampa terlihat dari raut wajah para
pengungsi, tetapi dengan ketegaran jiwa dan dukungan serta simpati masyarakat
dari belahan dunia ini rakyat Aceh bangkit menatap masa depan yang lebih cerah
.
Penduduk
Jogjakarta dan Jawa Tengah terlihat sabar dan nerimo terhadap peristiwa alam
yang menimpa dirinya melalui ungkapan ya, mau gimana lagi mas, wong kita hidup
ini ada yang maha mengatur, masyarakat Sumatera Barat sangat tegar menghadapi
ujian dari Allah, ini terlihat dari kegigihan dan tidak larut dalam kedukaan,
kito dirantaupun sudah biaso menghadapi rintangan seperti ini, warga Bengkulu
khususnya di daerah Kecamatan Batiknau Bengkulu Utara begitu panik dan kalut,
sehingga secara spontan ratusan warga dengan membawa senjata tajam, kayu dan
bambu menunjukkan reaksi negative dengan cara menghadang kendaraan bantuan
serta kendaraan pejabat pemerintah yang nomor polisi berwarna merah, bahkan
membuat rintangan dijalan berupa pemasangan kayu balok, seng, kursi demi
mengharapkan bantuan dari para dermawan, sehingga kendaraan yang lewat harus
terlebih dahulu bernegosiasi sembari berujar kami ini korban gempa juga, jangan
kendaraan lewat saja dan kami tidak dibantu, apa bedanya kami dengan masyarakat
di Kabupaten Muko-muko.
Dari
Sidoarjo akibat semburan lumpur panas yang tak kunjung henti, terbetik jeritan
pilu dari warga seperti terlontar dari seorang ibu Sowi warga desa Siring yang
menangis tersedu-sedu sambil berujar ” Saya telah kehilangan rumah, perabotan,
kulkas, mesin cuci, saya telah kehilangan semua yang saya miliki selama ini,
yang diikuti warga lainnya. Harta yang kami kumpulkan bertahun-tahun musnah oleh
semburan dan genangan lumpur, kami tidak butuh janji-janji, kami butuh
kepastian, kami kedinginan, tidur seadanya, demikian juga Pak Solihin seorang
purnawirawan tak kuasa membendung duka yang dialaminya sambil mengusap air mata
yang membasahi pipinya dan mata yang berkaca-kaca. Beban psikologis tampak
terasa amat berat dirasakan oleh para korban dan anak-anak yang sedang ditenda
pengungsian sebagai tempat penampungan sementara sembari menunggu kepastian
yang tak kunjung tiba. Tampak dari beberapa titik bahwa terlihat jelas beberapa
pabrik tempat mereka mencari nafkahpun ikut terendam oleh lumpur panas. Kami
tidak tahu sampai kapan harus bertahan disini.
Berpijak
dari rangkaian kejadian tersebut, secara antisipatif mari kita selalu siap,
siaga dan sigap untuk menghadapi kejadian bencana, yang notabene sudah menjadi
bagian dari siklus kehidupan masyarat Indonesia, hal ini beranjak dari berbagai
pengalaman yang pernah kita lihat, kita rasakan dan kita saksikan selama ini.
Sikap mental yang tangguh sangat menentukan percepatan pemulihan kondisi sosial
ekonomi masyarakat yang terkena musibah, sikap tawakal dan menganggap peristiwa
alam adalah konsekuensi dari hidup saling membutuhkan antara manusia , alam dan
seisinya. Perilaku yang bijak serta bertawakal kepada Allah mutlak harus
tertanam didalam hati sanubari setiap insan dalam menyikapi peristiwa alam yang
terjadi. Manusia terkadang lupa, apa yang diperbuat dimuka bumi ini merupakan
investasi sosial yang diimplementasikan dalam bentuk akumulasi tindakan dan perbuatan
yang akan berimbas pada hasil yang akan diterimanya selama hidup bersinergi
dengan alam.
Untuk memperkuat kesiapsiagaan
itulah perlu adanya semacam personel penanggulangan bencana yang berbasis
masyarakat, seperti halnya TAGANA.
Komentar
No one person or region is immune
to disaster if God wanted was the case a warning to us all, hopefully the
victims of the disaster d give fortitude.
Referensi
http://jawaposting.blogspot.com/2010/02/contoh-artikel-bencana-alam.html